JAKARTA | Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap lima orang tersangka terduga terorisme yang berkaitan dengan kasus bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar silam. Lima tersangka itu yakni S alias SU, T, PS, AG alias AS, dan R alias UD
Kita lakukan penegakan hukum terhadap lima orang yang kita jadikan tersangka dalam persiapan atau menyiapkan bom bunuh diri yang dilakukan oleh tersangka AS alias AM,” ujar Juru Bicara Densus 88 Kombes Pol Aswin Siregar di Mapolresta Surakarta, Jumat (4/8/2023).
Aswin mengatakan, tersangka S merupakan ketua dari kelompok atau amir di wilayah Solo dan sekitarnya. S juga anggota yang cukup lama bergabung dengan kelompok teror Jamaah Ansharud Daulah (JAD) pada tahun 2008-2014.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kemudian bergeser menjadi pendukung atau simpatisan ISIS sejak 2014 sampai sekarang,” kata Aswin.
Lebih lanjut, Aswin mengatakan tersangka S merupakan salah satu turunan dari anak didik ahli bom Dokter Azahari dalam membuat bom. Dalam prosesnya, tersangka S juga dibantu oleh keempat tersangka tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap dua orang terduga teroris yang dilakukan di wilayah Boyolali, Jawa Tengah. Penangkapan tersebut terjadi pada hari Selasa (1/8/2023) lalu.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan dua orang terduga teroris ditangkap berinisial S dan T.
“Pada hari Selasa 1 Agustus 2023, Densus 88 telah melakukan penangkapan terduga teroris di wilayah Boyolali, Jawa Tengah dengan inisial Saudara S dan Saudara T,” ungkap Ahmad Ramadhan dalam keterangannya, Kamis (3/8/2023).
Lebih lanjut Ramadhan menjelaskan, dua terduga teroris yang ditangkap tersebut diduga berkaitan dengan aksi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, pada akhir 2022 lalu.
“Diduga terkait dengan peristiwa TKP bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar Polrestabes Bandung, Jawa Barat,” pungkasnya. (PMJ)