Tak Lagi Menjabat, Namun Dirindukan: Kehangatan Muhun Duria Bersama Haji Affan di Jontor

Waspada Indonesia

- Redaksi

Sabtu, 22 November 2025 - 22:37 WIB

5049 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Subulussalam – Suasana hangat penuh keakraban menyelimuti Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, pada malam Sabtu (22/11/2025). Seperti tahun-tahun sebelumnya, masyarakat kembali menggelar tradisi tahunan muhun duria, sebuah kegiatan berkumpul dan menikmati hasil bumi lokal, khususnya durian, bersama tokoh yang sangat dirindukan warga, Haji Affan Alfian Bintang, S.E.

Kehadiran mantan Wali Kota Subulussalam ini disambut dengan antusias oleh warga yang telah lama menjalin kedekatan emosional dengannya. Meski masa jabatannya telah usai, sosok Haji Affan tetap menjadi figur yang melekat di hati masyarakat. Kehadirannya dalam tiap kegiatan kemasyarakatan menunjukkan kedekatan yang terjaga, menjadi pengingat bahwa kepemimpinan sejati tak berhenti pada berakhirnya sebuah masa jabatan.

Tradisi muhun duria yang telah berlangsung selama bertahun-tahun ini tidak sekadar menjadi ajang temu kangen atau pesta buah durian semata, melainkan menjadi simbol kuat penghormatan masyarakat kepada figur yang mereka nilai meninggalkan jejak pengabdian yang mendalam. Warga, tokoh adat, sahabat, serta keluarga berkumpul dalam acara yang sarat makna dan penuh suasana kekeluargaan.

Baca Juga :  Mantan Aktivis Subulussalam Hadiri Deklarasi Bintang Faisal

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah seorang warga yang turut hadir, Hamka Kabeakan, mengungkapkan bahwa muhun duria adalah lebih dari sekadar tradisi, ini adalah bentuk penghargaan atas kepemimpinan dan kedekatan sosial yang pernah ditunjukkan Haji Affan.

“Momen ini selalu kami lakukan dengan mengundang Pak Haji Bintang bersama keluarga dan para sahabatnya. Walaupun beliau tidak lagi Wali Kota, kami tetap mengenang kebaikan beliau. Sosok seperti beliau jarang kita temukan—dermawan, rendah hati, dan selalu dekat dengan masyarakat,” tutur Hamka.

Sementara itu, di tengah suasana yang hangat dan bersahaja, Haji Affan menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada masyarakat Desa Jontor. Ia mengaku terharu dan bangga atas sambutan yang tak pernah putus dari warganya, bahkan setelah ia menanggalkan jabatan publik.

“Terima kasih atas penghargaan dan kasih sayang yang tidak pernah putus. Kebersamaan seperti inilah yang membuat saya selalu merasa dekat dengan masyarakat Subulussalam,” ujarnya singkat menjelang malam.

Baca Juga :  Jumat Bersih, Polres Subulussalam Bersama Kodim 0118/Subulussalam Gotong Royong di Mesjid

Kegiatan ini juga menjadi ruang interaksi yang hangat antara masyarakat dan pemimpin mereka, menciptakan nuansa yang tidak kaku, tanpa sekat formalitas. Kebersamaan seperti ini, menurut warga, semakin langka di tengah hiruk-pikuk politik dan kepentingan pribadi yang kerap menjauhkan seorang pemimpin dari rakyat setelah tidak lagi menjabat.

Tidak ada atribut politik, tidak ada panggung kehormatan, semua merayakan dalam kesederhanaan dan keakraban. Tradisi muhun duria ini menjadi pengingat bahwa nilai sebuah kepemimpinan tidak berhenti pada struktur formal, tetapi hidup dalam hati dan pengalaman masyarakat yang pernah merasakannya.

Bagi warga Desa Jontor, tradisi ini akan terus dilestarikan sebagai warisan kebudayaan lokal dan sekaligus bentuk penghargaan atas hubungan yang sudah terjalin selama ini. Bagi Haji Affan, malam itu bukan sekadar ajang pertemuan biasa, tetapi cerminan dari sebuah pengabdian yang mendapat tempat di hati masyarakat. (Padank)

Berita Terkait

Lingkungan Tak Lagi Aman, Warga Sikalondang Minta Perlindungan Aparat
AKBP Muhammad Yusuf Instruksikan Pengusutan Tuntas Aksi Teror terhadap Wartawan
Kasus Teror Wartawan dan Bayang-Bayang Pembungkaman di Daerah: Uji Nyata terhadap UU Pers
Keluarga Wartawan Syahbudin Trauma: Insiden Pelemparan Batu Memicu Kekhawatiran Kebebasan Pers!
Dugaan Migrain Tak Hapus Pasal 18 UU Pers, Intimidasi Tetap Intimidasi
Tahap II Proses Hukum: Tersangka Pelecehan Seksual di Subulussalam Resmi Diserahkan ke Kejaksaan
Seleksi Terbuka Pejabat Tinggi Subulussalam 2025 Disorot, Publik Curiga Ada Tarik-Menarik Politik
Pulih Kombih Diduga Mainkan Dana Desa Tualang, Publik Bertanya: Mengapa Hukum Seperti Mati Suri?

Berita Terkait

Minggu, 23 November 2025 - 02:19 WIB

Baznas Dinilai Kian Menyulitkan Rakyat Miskin: Syarat Aneh, Birokrasi Berbelit, & Seruan Mendesak Kepada Pemerintah RI

Selasa, 18 November 2025 - 22:10 WIB

Birokrasi Kian Ruwet di Ogan Ilir: Rakyat Miskin Dipaksa “Ngadap Raja” Demi Sekedar Bantuan Mendesak

Senin, 17 November 2025 - 20:10 WIB

Dugaan Pencemaran Sungai Citarum, Limbah MBG SPPG Sumur Bandung Diduga Dibuang Tanpa Pengolahan

Jumat, 14 November 2025 - 12:27 WIB

Lapas Narkoba Kelas IIA Muara Beliti Berkunjung, Gandeng DPC Akpersi Musi Rawas 

Jumat, 14 November 2025 - 01:12 WIB

Dugaan Skandal Gaji PNS Terpidana di Ogan Ilir: Aktivis Sumsel Desak Inspektorat & APH Bongkar Mafia Administrasi di BKPSDM

Kamis, 13 November 2025 - 18:37 WIB

Gubernur NTB Didesak Diperiksa, FPNM Nilai Dana BTT Tak Transparan

Minggu, 9 November 2025 - 10:57 WIB

DPP XTC Indonesia Kawal Muscab Kabupaten Bandung: Momentum Perkuat Marwah Organisasi

Minggu, 9 November 2025 - 10:13 WIB

Demokrat Bandung Barat Kokohkan Barisan: Rakercab dan Pendidikan Politik Jadi Momentum Konsolidasi Besar

Berita Terbaru