Laporan: Salihan Beruh
KUTACANE — Keikutsertaan Kafilah Kabupaten Aceh Tenggara dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Aceh ke-37 Tahun 2025 di Kabupaten Pidie Jaya menjadi catatan tersendiri yang membanggakan. Dua putra-putri terbaik dari Bumi Sepakat Segenep berhasil menorehkan prestasi menggembirakan dalam cabang Hafalan 100 Hadits dengan Sanad.
Thayalis, peserta kategori putra asal Aceh Tenggara, tampil impresif dengan raihan Juara II berbekal nilai akhir 88. Ia hanya berselisih tipis dari peraih Juara I asal Aceh Tamiang. Kejernihan suara, ketepatan sanad, serta ketenangan dalam pengucapan menjadikan penampilannya menuai pujian dari dewan hakim.

Sementara itu, Mona Fitri, peserta putri dari daerah yang sama, juga menampilkan performa menonjol. Meski belum berhasil masuk jajaran tiga besar utama, ia meraih predikat Harapan I. Kemampuannya menghafal dengan kelancaran dan pemahaman sanad yang kuat dinilai menjanjikan oleh tim juri.
Kepastian prestasi tersebut diumumkan melalui Keputusan Dewan Hakim MTQ Aceh XXXVII Tahun 2025 Nomor 02/Kep.DH/MTQ ACEH-XXXVII/2025. Keputusan yang bersifat final itu merupakan hasil dari penilaian ketat serta sidang pleno dewan hakim yang berlangsung pada Jumat, 7 November 2025 di Kabupaten Pidie Jaya.

Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Tenggara, M. Rasadi, menyampaikan apresiasi atas capaian dua peserta tersebut. Ia menegaskan bahwa kesuksesan ini merupakan hasil dari sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, LPTQ, para pelatih, serta masyarakat luas dalam membangun tradisi pembinaan keagamaan sejak dini.
“Capaian ini adalah hasil kerja keras bersama. Proses seleksi dilakukan dari tingkat gampong, lalu dilanjutkan dengan pembinaan secara intensif di tingkat kabupaten. Ini merupakan bukti bahwa jika pembinaan dilakukan berkelanjutan dan disertai niat yang tulus, hasilnya akan terlihat,” kata Rasadi.

Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara, lanjutnya, akan terus memperkuat pembinaan, terutama pada cabang-cabang keilmuan yang membutuhkan penguasaan materi mendalam, seperti hafalan hadits. Berbagai upaya penguatan, termasuk penyediaan pelatihan intensif dan peningkatan kualitas pelatih, telah masuk dalam program strategis ke depan.
Bupati Aceh Tenggara, H. M. Salim Fakhry, S.E., M.M., turut memberikan tanggapan atas keberhasilan dua warganya. Ia menyebut prestasi ini bukan hanya membanggakan, tetapi juga menjadi titik tolak pembinaan generasi Islam yang berilmu dan berakhlak mulia di tanah Alas.
“Saya bangga dan sangat mengapresiasi kerja keras peserta, para pelatih, serta seluruh tim yang terlibat. Ini menunjukkan bahwa anak-anak dari Aceh Tenggara memiliki potensi luar biasa jika dibina dengan baik. Pemerintah daerah tentu tak akan tinggal diam. Kita akan perkuat pembinaan ini agar cita-cita menjadikan Aceh Tenggara sebagai lumbung generasi Qur’ani bisa terwujud,” ujar Salim Fakhry.

Ia juga menambahkan bahwa prestasi tersebut menjadi motivasi bagi daerah untuk lebih serius menata program pembinaan Al-Qur’an dan hadits sejak pendidikan usia dini hingga jenjang lanjutan.
MTQ Aceh XXXVII sendiri berlangsung selama sepekan penuh dan diikuti oleh seluruh kabupaten/kota se-Aceh. Acara ditutup secara resmi pada Jumat malam di Arena Utama MTQ Pidie Jaya dan dihadiri oleh Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, S.E. Dalam sambutannya, ia menyampaikan penghargaan terhadap daerah-daerah yang menunjukkan perkembangan signifikan dalam pembinaan generasi Qur’ani.
Kehadiran Thayalis dan Mona Fitri di panggung penghargaan menjadi simbol kebangkitan daerah dalam dunia keilmuan Islam. Keduanya menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya, bahwa dengan ketekunan, kesabaran, dan semangat belajar yang tinggi, segala capaian bisa diraih, bahkan dalam ajang tingkat provinsi yang kompetitif.
Lebih dari sekadar kompetisi, MTQ menjadi ruang pembibitan kader-kader berakhlak dan berilmu, tempat lahirnya para penghafal yang memahami nilai-nilai Islami secara menyeluruh. Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara berharap, capaian ini menjadi pemicu untuk memperluas program pembinaan dan menjangkau lebih banyak anak-anak di seluruh kecamatan, termasuk di pelosok pedalaman.
Dengan semangat membangun masyarakat Qur’ani yang religius, berdaya saing, dan cinta ilmu, Aceh Tenggara menatap masa depan dengan harapan besar. Prestasi di MTQ adalah langkah awal menuju cita-cita besar membumikan Al-Qur’an dan hadits dalam setiap lini kehidupan masyarakat. (*)







































