Kutacane waspada Indonesian – Puluhan siswa tingkat Sekolah Dasar (SD) Engkran Muara Kecamatan Lawe Alas Kabupaten Aceh Tenggara (Agara), Provinsi Aceh sampai saat ini mereka belum menerima Ijazah. Hal tersebut membuat para orang tua atau wali murid meradang.
“Pasalnya sudah hampir dua tahun anak kami telah lulus dari sekolah tersebut. Akan tetapi sampai saat ini anak kami belum menerima Ijazah. Kami sebagai orang tua tidak mengetahui apa penyebabnya. Sehingga ijazah terkendala tak kunjung terbit.
Hal itu diungkapkan Pajri Gegoh Selian, kepada waspada Indonesian.com Senin (22/4/24), dirinya selaku ketua Lsm Pemantau Kinerja Aparatur Negara (Penjara), sangat merasa heran, kok bisa siswa yang sudah lulus hampir dua tahun belum bisa menerima ijazah.
Menurut Gegoh Selian bahwa informasi ini merupakan hasil laporan dari sejumlah kalangan orang tua siswa yang dia terima. Bahkan saat ini juga sudah viral di dunia maya berbagai tudingan kepada oknum kepala sekolah SD negeri Engkran Muara Kecamatan Lawe alas.
“Para orang tua siswa menuding bahwa oknum Kepsek tersebut tidak bertanggung jawab atas ijazah tersebut sampai saat ini belum dikasih kan kepada siswanya.
Padahal anak kami sudah, dinyatakan lulus ujian hingga saat ini belum menerima ijazah meski kelulusan telah diumumkan dua tahun lalu. Dan sebagian anak mereka yang sudah lulus, ada yang sudah duduk di SMP.
Jika orang tua siswa mendatangi pihak sekolah, maka berbagai macam alasan cuma yang disampaikan oleh oknum Kepsek kepada mereka, bahkan ironisnya kami mendapat jawaban yang tidak pasti dari oknum Kepsek tersebut. Sambung Gegoh Selian meniru perkataan orang tua siswa.
Sebab, ketika siswa tersebut masuk mendaftar ke jenjang pendidikan SMP negeri atau sederajat mereka hanya menggunakan Surat Keterangan Lulus (SKL) dan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) Sementara ijazah sampai sekarang belum mereka terima.
Sebagai orang tua mereka berharap kepada pihak sekolah dan dinas pendidikan secepatnya bisa memberikan kepastian kepada semua orang tua siswa, terkait ijazah tersebut
Sehingga kedepannya tidak menjadi kendala bagi mereka. Dan kita selaku control sosial Lsm hendaknya pihak dinas pendidikan kabupaten, dapat menanggapi hal ini dan memanggil kepala sekolah SD Engkran Muara, untuk memberikan keterangan kepada pihak wali murid. Karena selain oknum kepala sekolah jarang sekali masuk, juga saat dihubungi para wali murid HP nya jarang sekali aktif dan dia selaku kepsek dikabarkan sering gonta-ganti homor handphone
Papar Gegoh.
Sampai berita ini ditulis pihak media masih berupaya untuk melakukan konfirmasi kepada oknum kepala sekolah SD Engkran Muara saudara Sadimin SPd.(Hidayat)