KUTACANE, WASPADA INDONESIA – Bupati Aceh Tenggara, H.M. Salim Fakhry, memimpin langsung peletakan batu pertama pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PT Kocan Mutiara Sawit di Desa Mulie Dame, Kecamatan Lawe Sigala-Gala, Rabu (24/9/2025). Acara tersebut turut diiringi dengan pemberian santunan kepada anak yatim dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting daerah.
Turut hadir dalam seremoni itu antara lain jajaran manajemen PT Kocan Mutiara Sawit, Komisaris Utama Dison Perangin Angin, Ketua DPRK Aceh Tenggara Denni Febrian Rozza, Kapolres, Kepala Kejaksaan Negeri, Ketua Majelis Adat Aceh (MAA), serta para tokoh masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Bupati Aceh Tenggara menyampaikan bahwa kehadiran PT Kocan Mutiara Sawit bukan sekadar pembangunan sebuah fasilitas industri, melainkan simbol harapan baru bagi perekonomian masyarakat.
“Kita bersyukur dengan hadirnya PT Kocan Mutiara Sawit di Aceh Tenggara. Ini bukan hanya soal bangunan, tetapi soal masa depan. Pabrik ini diharapkan menciptakan lapangan pekerjaan dan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi masyarakat,” ujar Salim Fakhry.
Ia menyebutkan, dengan luas lahan kelapa sawit di Aceh Tenggara yang mencapai sekitar 3.000 hektar, kehadiran pabrik pengolahan di daerah sendiri merupakan langkah strategis untuk memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Ini adalah contoh konkrit kolaborasi antara pemerintah daerah dan pihak swasta. Kehadiran pabrik ini akan membuka peluang kerja, baik langsung di sektor pertanian, maupun tidak langsung di sektor transportasi, logistik, hingga perdagangan lokal,” tambahnya.
Pemerintah daerah, lanjut Salim, akan terus mendukung inisiatif investasi yang mampu mendorong percepatan pembangunan serta meningkatkan daya saing daerah. Ia juga berharap keberadaan PT Kocan Mutiara Sawit dapat memberdayakan petani lokal sebagai mitra dalam rantai pasok bahan baku kelapa sawit.
“Kita ingin petani ikut tumbuh bersama. Nantinya, kebun-kebun rakyat bisa menjadi sumber utama pasokan TBS (Tandan Buah Segar) bagi pabrik ini,” katanya.
Sementara itu, Komisaris PT Kocan Mutiara Sawit, Beny Tarigan, mengatakan pabrik kelapa sawit ini dirancang memiliki kapasitas produksi mencapai 300 ton per hari. Dalam fase pembangunan, sekitar 60 tenaga kerja lokal telah disiapkan.
“Ke depan, jika pabrik beroperasi penuh, kami perkirakan bisa menyerap ratusan tenaga kerja, baik di dalam maupun di luar area pabrik,” ujarnya.
Beny juga mengajak masyarakat sekitar untuk memanfaatkan lahan kosong dengan menanam kelapa sawit. Ia menyebut, kualitas tanah di Aceh Tenggara sangat mendukung pengembangan tanaman sawit yang berkelanjutan.
“Kalau lahan ada, silakan menanam sawit. Sekarang pabriknya sudah hadir di sini, dan kami siap menampung hasil masyarakat,” pungkasnya.
Pembangunan pabrik kelapa sawit tersebut menjadi bagian dari upaya memperkuat kemandirian daerah di sektor pertanian dan industri hilir, sekaligus menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan investasi di Kabupaten Aceh Tenggara.
Laporan: Salihan Beruh