Korupsi Korporasi Kelapa Sawit Akibatkan Multi Dimensional Impact

Waspada Indonesia

- Redaksi

Kamis, 27 Maret 2025 - 01:36 WIB

50136 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Opini oleh : Sri Radjasa M.BA

INDONESIA bak syurga yang diturunkan Tuhan ke dunia. Dikaruniai tanah yang subur dan kekayaan alam yang melimpah. Tetapi karena tak mampu menjaga titipan Tuhan, mengakibatkan kerusakan lingkungan yang memicu gelombang bencana alam datang silih berganti. Kasus korporasi kelapa sawit, melakukan pembabatan hutan secara brutal yang diperkirakan mencapai luas 3,5 juta Ha, untuk ditanami kelapa sawit, telah mengakibatkan terjadinya deforestasi dan kerusakan aneka keragamanan habitat satwa dan tumbuhan, pencemaran tanah dan air serta merugikan pemasukan keuangan negara yang jumlahnya cukup fantastic, mencapai Rp. 900 Triliun.

Pada sebuah laporan perjalanan keliling Indonesia Prof DR. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad P.hd, dalam rangka touring Indonesia Harmoni dikatakan, pulau-pulau besar di Indonesia sedang mengalami perusakan yang cukup dasyat, akibat ketamakan manusia. Ketika memasuki wilayah Palembang, Jambi, Riau, Sumatera Utara, samarinda, Sulawesi Tengah sampai Merauke, hanya disajikan pemandangan yang sama, kebun sawit disepanjang jalan sejauh ratusan kilometer dan papan nama perusahaan kepala sawit. Infrastruktur jalan yang rusak dan berdebu, membuat udara semakin panas dan pengap. Belum lagi air tanah mengalami penurunan standar kualitas kesehatan, menyebabkan masyarakat sekitar kebun kelapa sawit, semakin terpuruk dalam kemiskinan akut.

Baca Juga :  DPP KAMPUD Dukung Kejati Lampung Tingkatkan Status Laporan Dugaan Korupsi di BKPSDM Pringsewu

Prof DR. Kamaruzzaman yang akrab disapa KBA menarasikan konsep Indonesawit, sebagai bentuk keprihatinan terhadap brutalnya alih fungsi hutan menjadi kebun kelapa sawit. Indonesawit menurut KBA, bukan konsep negara baru, tetapi potret kesedihan bumi pertiwi yang terlukai, oleh kepentingan konglomerasi dan oligarki, atas nama ekonomi yang tak berpihak pada kesejahteraan rakyat. Para konglomerat dan oligarki, datang dan pergi tanpa ikut merasakan kelukaan bumi pertiwi, karena dibenaknya hanya tersimpan memori “sikat sampai tandas kekayaan alam”. Akhir dari cerita adalah ditengah keterpurukan hidup, rakyat dengan ikhlas, tetap mengobati luka bumi pertiwi. Sejatinya inilah bukti kecintaan rakyat kepada Indonesia tidak tergeser walau didera kemiskinan, akibat para penyelenggara negara yang tak sungkan menggadaikan harga diri dan hanya gemar mengejar rente dari bisnis para perampok kekayaan alam Indonesia.

Baca Juga :  Kades Kuta Batu Resmi Ditetapkan Jadi Tersangka Oleh Kejari Aceh Singkil Perkara Dugaan Penyelewengan Pengelolaan (DD)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pembentukan Satgas Garuda Penertiban Kawasan Hutan, diharapkan dapat membangun harapan baru rakyat, untuk dapat menikmati kekayaan alam, bukan menjadi semakin panjangnya “pos retribusi” yang menjadi tanggungan korporasi kelapa sawit. Satgas garuda diharapkan menjadi garda terdepan mengamankan kekayaan alam Indonesia yang memiliki integritas moral, tidak tunduk oleh nafsu rendah duniawi, dalam rangka mengembalikan uang negara yang telah dirampok oleh korporasi kelapa sawit. Ingat korupsi itu enaknya cuma sesaat, malunya sampai liang lahat, mudaratnya sampai akherat, matinya sekarat. Selamat bertugas Satgas Garuda.

Penulis adalah Pemerhati Intelijen

Berita Terkait

Dispora Aceh Tenggara Diduga Gelapkan Anggaran 2024, Kegiatan Minim dan Realisasi Keuangan Buram
Pembangunan SPAL Desa Kute Terutung Kute Tahun Anggaran 2025 Sarat Masalah, TPK Tak Dilibatkan dan Dikerjakan Orang Luar
Kejagung Harus Telisik Diduga Ada Peran HR dan MRC Untuk Pengadaan Minyak Mentah Pertamina dengan BUMN Irak
Meningkatkan Transparansi Anggaran: AMAK Indonesia Laporkan Dugaan Korupsi di Disdikbud Tasikmalaya
APH Diminta Periksa LPJ Dana Bos SDN 308 Tomale
Mantan Direktur Kilang Pertamina Buka Suara, Uraikan Takaran Ambisi Kilang 1 Juta Barel Menteri ESDM
Oknum Kepsek MIS Bambel Agara Diduga Tilep Dana Bos
Miris..!! Oknum Kepala Sekolah SMA-SMK Yapim Taruna Sei Rotan Diduga Lakukan Pungli Dana Bantuan PIP

Berita Terkait

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 14:39 WIB

OPD Lampung Selatan Turun ke Lapangan: Warga Korban JTTS Menang di PK, tapi Ganti Rugi Tak Kunjung Cair

Jumat, 22 Agustus 2025 - 22:27 WIB

Hidup Jadi Pemulung, Warga Buring Lampung Selatan Terlunta Menanti Ganti Rugi JTTS

Jumat, 22 Agustus 2025 - 19:51 WIB

Dari Bandung untuk Indonesia: XTC Gelar Munas Ke-2 dan Pemilihan Ketua Umum Baru

Jumat, 22 Agustus 2025 - 14:25 WIB

Sungai Indragiri Harus Bersih dan Aman, Polres Inhu Lanjutkan Razia Penambangan Ilega

Jumat, 22 Agustus 2025 - 07:47 WIB

Audiensi BPJS Kesehatan Sumut ke Pemkab Karo, Bahas Percepatan UHC

Jumat, 22 Agustus 2025 - 00:28 WIB

Sanggar Pusaka Budaya Resmi Dilantik, LAMR Kepulauan Meranti Siapkan Wadah Kreatif bagi Seniman dan Generasi Muda

Kamis, 21 Agustus 2025 - 23:35 WIB

Sekretaris IWO Indonesia Banten Kecam Keras Aksi Brutal Oknum Sekuriti terhadap Wartawan, Tuntut Tanggung Jawab Penuh Aparat

Kamis, 21 Agustus 2025 - 15:36 WIB

Pemdes Cipatik Bangun Atap Baja Ringan di Makam Syekh Ibrahim, Warga Sambut Baik

Berita Terbaru

NAGAN RAYA

Kapolsek Seunagan Timur Terima Penghargaan Dari RAPI Nagan Raya

Sabtu, 23 Agu 2025 - 13:54 WIB