Prof Dr Sutan Nasomal Harapkan Presiden RI Perintahkan Menteri Geliatkan Ekonomi Hapus Angka Putus Sekolah Membengkak Di NKRI!!

Waspada Indonesia

- Redaksi

Rabu, 22 Oktober 2025 - 03:26 WIB

5037 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Dari tahun ke tahunnya anak anak putus sekolah diberbagai daerah diseluruh Indonesia semangkin tinggi. Semua akibat dari suhu perekonomian yang semakin lesu kurang menggeliat semuanya dikarenakan ekonomi yang semangkin tidak menentukan perekonian negara yang suhunya masuk angin mengakibatkan semangkin banyak pengangguran, perusahaan banyak yang gulung tikar tutup lowongan kerja terbatas pengangguran semangkin membengkak banyak anak anak putus sekolah membantu orang tua berdagang dll akibatnya banyak sekolah yang siswanya sedikit dikarenakan anak usia sekolah memilih putus sekolah tidak bersekolah “, terang Prof Dr KH Sutan Nasomal Pakar Hukum Internasional, Ekonom menjawab pertanyaan para pemimpin Redaksi baik cetak onlen di kantornya di Markas Partai Oposisi Merdeka Jakarta 21/10/2025

Presiden RI Harap Perintahkan Jajarannya Atasi Anak Putus Sekolah Akibat Dampak Lesunya Ekonomi. Perlu evaluasi besar apakah kepala daerah bisa melaksanakan pekerjaannya yang menyentuh Masyarakat bawah.

Baca Juga :  Analis: Ungkapan “Estafet Kepemimpinan” Polri Masih Dalam Koridor Netralitas

Masalah anak putus sekolah saat ini menjadi keprihatinan besar PROF DR KH SUTAN NASOMAL SH,MH karena aduan Masyarakat terkait anak putus sekolah dari masalah pendapatan orang tuanya menurun dan sulit mencari uang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ekonomi lesu maka Masyarakat punya hutang untuk bertahan hidup. Diperkirakan para orang tua memiliki hutang berjumlah 40% dari jumlah orang yang berumah tangga saat ini.
Bahkan banyak yang kandas harus berakhir perceraian karena tidak mampu menanggung beban menghidupi keluarganya. Hak anak mendapatkan dukungan pendidikanpun tersingkirkan.

Fenomena naiknya biaya hidup dari resiko sulitnya mencari uang atau pekerjaan menjawab gagalnya kepala daerah dalam memperhatikan kondisi saat ini.
Kegagalan pada pemerintahan 10 tahun yang lalu menggerus runtuhnya tatanan usaha kecil Masyarakat.

Anak anak memilih tidak sekolah karena harus berjuang untuk sepiring nasi dengan tempe serta kerupuk. Mencari uang receh dijalananpun menjadi kesibukan kecil anak anak putus sekolah ini agar bisa pulang berbagi ke adiknya.

Baca Juga :  Ketua Umum TIB Isu Pemakzulan Presiden Menyesatkan Publik dan Inkonstitusional

Prof DR KH Sutan Nasomal meminta para kepala daerah jangan hanya sibuk setiap hari dengan pidato seremonial saja.
Seluruh mata rakyat di Republik Indonesia ini menganalisa bisa mengurus tidak tugas kewajiban pekerjaannya.

Membuat jurang kebodohan akibat anak anak putus sekolah jangan di jadikan proyek penting. Karena para pejabat di negara ini di biayai oleh keringat dan darah rakyat

Peranan PRESIDEN RI mendorong kekuatan ekonomi Masyarakat luas saat ini menjadi formula ampuh bahwa masih ada harapan Masyarakat ditangan para pemimpin dibawah kendali Presiden RI

Bila jutaan anak putus sekolah akibat para kepala daerah tidak mampu bekerja dengan baik.

Untuk apa dipertahankan

Narasumber : PROF DR KH SUTAN NASOMAL SH,MH

Berita Terkait

Mahasiswa USTI Ultimatum Gubernur Riau, Tuntut Evaluasi Total Dinas Pendidikan
Jelang Momen Sumpah Pemuda, Josephine Simanjuntak PSI Ajak Pemprov DKI Gandeng KNPI Bikin Kegiatan-Kegiatan Positif bagi Anak Muda
WNA Ditahan Dikantor Imigrasi, Kepala Rumah Detensi Imigrasi Jakarta Jadi Sorotan
Pengadilan Niaga Medan Menangkan IWO di Gugatan Kekayaan Intelektual
Bidhumas Polda Riau Ikuti Pelatihan Sipenmas untuk Tingkatkan Kemampuan Komunikasi di Jakarta
Indonesia CX Week 2025: Mendorong Peningkatan Bisnis Lewat Layanan Berkelas Dunia
KRIMINALISASI LSM TRINUSA: SIDANG DI PENGADILAN NEGERI CIKARANG UNGKAP FAKTA TAK ADA KETERLIBATAN H. RAHMAT GUNASIN
Prof. Dr. Sutan Nasomal Yakin Presiden RI Belum Tahu Bigbos Mafia BBM Karena Belum Dievaluasi Total

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:28 WIB

Dari Kantor Keuangan ke Ruang Politik: Gaya Tegas Purbaya Jadi Pusat Perhatian dan Kekhawatiran Pejabat Lain

Selasa, 21 Oktober 2025 - 13:10 WIB

Demo 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Berjalan Aman, Massa Aksi Tegaskan Tuntutannya

Selasa, 21 Oktober 2025 - 13:10 WIB

Penyalahgunaan Gas LPG 3 Kg Bersubsidi Ditemukan di Peternakan Ayam Kabupaten Bandung Barat

Selasa, 21 Oktober 2025 - 09:42 WIB

SEMPRO, LMND dan Elemen Mahasiswa Banten Gelar Diskusi Evaluasi 1 Tahun Kinerja Pemerintahan Prabowo–Gibran

Senin, 20 Oktober 2025 - 06:06 WIB

SWI: Pengaduan Pers Harus Lewat Jalur Etik, Bukan Teror dan Kekerasan

Senin, 13 Oktober 2025 - 22:20 WIB

BPN Kepri Gencarkan Transformasi Layanan, Perkuat SDM dan Jalin Sinergi Strategis dengan BRI

Kamis, 9 Oktober 2025 - 22:33 WIB

Tanpa Paksaan, Peserta Isbat Nikah di Sukamaju Dukung Penuh Kelanjutan Program Legalitas Pernikahan

Senin, 6 Oktober 2025 - 10:01 WIB

SWI Ingatkan Pemerintah: Jangan Jadikan PWI Satu-satunya Mitra, Pers Harus Merdeka dan Berdaulat

Berita Terbaru